Jumat, 15 Juli 2016

STUDY POST ( Ciri Morfologi Tumbuhan)

1. Ciri morfologi tumbuhan anggrek

Helaian daun anggrek berdaging berwarna hijau tua. Permukaan daun dilapisi kutikula (lapisan lilin) yang dapat melindungi dari serangan hama dan penyakit. Kedudukan daun tersusun secara berjajar berselingan.
Daun anggrek memiliki ciri khas bertulang daun sejajar. Sedangkan bentuknya berbeda-beda, ada yang memanjang dan ada yang membulat tergantung pada spesies . Tipe daun menunjukkan keadaan habitat anggrek. Menurut pertumbuhan daunnya anggrek digolongkan menjadi dua yaitu :
  1.  Kelompok Evergren ( tipe daun tetap segar / hijau ), yaitu anggrek yang helaian-helaian daun nya tidak gugur serentak.
  2. Kelompok Decidous ( tipe gugur ) , yaitu semua helaian-helaian daun gugur dan tanaman mengalami masa istirahat, kemudian diganti tempatnya dengan munculnya bunga. 

Batang dan daun anggrek mengandung klorofil, hal ini sangat membantunya memaksimalkan penyerapan sinar matahari untuk fotosintesis dalam habitatnya di hutan yang minim cahaya. Klorofil pada batang anggrek tidak mudah hilang atau terdegradasi walaupun daun-daunnya telah gugur, oleh sebab itu anggrek juga memiliki julukan evergreen.

2. Ciri morfologi tumbuhan bambu

Helaian daun; Helai daun bambu mempunyai urat daun yang sejajar seperti rumput, dan setiap daun mempunyai tulang daun utama yang menonjol. Daunnya bisa lebar, tetapi ada juga yang kecil dan sempit seperti pada Bambusa multiplex dan Thyrsostachys siamensis. Helai daun dihubungkan dengan pelepah oleh tangkai daun yang mungkin panjang atau pendek. Pelepah dilengkapi dengan kuping pelepah daun dan juga ligula. Kuping pelepah daun mungkin besar tetapi bisa juga kecil atau tidak tampak dan pada beberapa jenis bambu ada yang bercuping besar dan melipat keluar. Pada beberapa jenis bambu, kuping pelepah daunnya mempunyai bulu kejur panjang, tetapi ada juga yang gundul. Ligula pada beberapa jenis mungkin panjang tetapi bisa juga kecil dengan bulu kejur panjang atau tanpa butu kejur. Ligulanya kadang mempunyai pinggir yang menggerigi tidak teratur, menggerigi, menggergaji atau rata.

        3. Ciri morfologi tumbuhan belimbing
Pohon belimbing memiliki daun majemuk yang panjangnya dapat mencapai 50 cm, bunga berwarna merah muda yang umumnya muncul di ujung dahan. Pohon ini bercabang banyak dan dapat tumbuh hingga mencapai 5 m. Tidak seperi tanaman tropis lainnya, pohon belimbing tidak memerlukan banyak sinar matahari. Penyebaran pohon belimbing sangat luas, karena benihnya disebarkan oleh lebah.
Buah belimbing berwarna kuning kehijauan. Saat baru tumbuh, buahnya berwarna hijau. Jika dipotong, buah ini mempunyai penampang yang berbentuk bintang. Berbiji kecil dan berwarna coklat. Buah ini renyah saat dimakan, rasanya manis dan sedikit asam. Buah ini mengandung banyak vitamin C.
Salah satu jenis dari belimbing, yang disebut belimbing wuluh, sering digunakan untuk bumbu masakan, terutama untuk memberi rasa asam pada masakan.
Salah satu wilayah yang terkenal akan produksi belimbing adalah Demak, Jawa Tengah. Belimbing Demak terkenal berukuran besar, warnaya kuning cerah dan rasanya manis.

       4. Ciri morfologi tumbuhan cocor bebek
  1. Mempunyai batang yang luas dan beruas.         Daun cocor bebek memiliki warna hijau muda.
  2.  Daun dari tanaman ini memiliki daging yang tebal dan banyak memiliki kandungan air didalamnya.
  3.  Berkembang biak dengan cara tunas daun atau tunas adventif.
  4. Pada tepi dan ujung daun daun yang telah tua terdapat tunas, tunas tersebut akan tumbuh menjadi tanaman baru dan tunas itu disebut tunas adventif.
5. Ciri morfologi tumbuhan jambu

Tumbuhan ini berbentuk pohon, Batang jelas terlihat, berkayu (lignosus), silindris, tegak, kulitnya kasar, batang berwarna coklat kehitaman, percabangan simpodial. Arah tumbuh batang tegak lurus. Arah tumbuh cabang condong keatas dan ada pula yang mendatar. 

Daun Eugenia aquea merupakan daun tunggal tidak lengkap karena hanya memiliki tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina), lazimnya disebut daun bertangkai. Daun tunggal terletak berhadapan, bertangkai 0,5-1,5 cm. Helaian daun berbentuk jorong, 7-25 x 2,5-16 cm. Daun bertulang menyirip, ibu tulang daun (costa), tulang-tulang cabang (nervus lateralis) tampak jelas, dan urat-urat daun (vena) terlihat jelas. Daging daun tipis seperti perkamen (perkamenteus), permukaan daun gundul (glaber) dan memiliki daun dengan tepi rata. Ujung daun membentuk sudut tumpul (obtusus). Pangkal daun tidak membentuk sudut melainkan berlekuk.  Tangkai daun berbentuk silindris dan tidak menebal pada bagian pangkalnya.

      6. Ciri morfologi tumbuhan kamboja

Kamboja berasal dari Amerika tropik dan Afrika. Tumbuhan ini termasuk tanaman hias. Varietas tumbuhan kamboja terdiri dari beberapa jenis antara lain: kamboja putih dan kamboja merah / kamboja Jepang. Batang: batang berkayu keras tinggi, mencapai 6 meter, percabangannya banyak, percabangannya banyak, batang utama besar, cabang muda lunak, batangnya cenderung bengkok dan bergetah. Daun: daun hijau, berbentuk lonjong dengan kedua ujungnya meruncing dan agak keras dengan urat- urat daun yang menonjol, sering rontok terutama saat berbunga lebat, Bunga: bunganya berbentuk terompet, munncul pada ujung- ujung tangkai, daun bunga berjumlah 5 buah, berbunga sepanjang tahun. Syarat tumbuh: tumbuh subur di dataran rendah sampai ketinggian tanah 700 meter di atas permukaan laut, tumbuh subur hampir di semua tempat dan tidak memilih iklim tertentu untuk berkembang biaknya.

7. Ciri morfologi tumbuhan kayu putih
Daun tunggal, bentuk lanset, ujung dan pangkal runcing,pada bagian tepi rata, permukaan berbulu,pertulangan sejajar, warna hijau. Daunnya agak tebal seperti kulit, bertangkai pendek, letak berseling. Helaian daun berbentuk jorong atau lanset, dengan panjang 4,5-15 cm, lebar 0,75-4 cm, ujung dan pangkal daun runcing, tepi rata dan tulang daun hampir sejajar. Permukaan daun berambut, warna hijau kelabu sampai hijau kecoklatan.

8. Ciri morfologi tumbuhan nona makan sirih
Nona makan sirih (Clerodendrum thomsoniae) adalah sejenis tanaman hias merambat anggota suku Lamiaceae (dulu dimasukkan ke dalam Verbenaceae). Asalnya dari Afrika barat tropis namun kini tersebar di seluruh penjuru dunia karena populer sebagai tanaman hias penaung.
Tumbuhan ini adalah liana lemah yang dapat mencapai panjang 4 meter, dengan daun oval sampai memanjang 8-17 cm. Bunganya tersusun sebagai cymosa, dengan 8-20 kuntum; kelopak bunga berwarna putih atau ungu pucat, mahkota bunga berwarna merah, panjang 2 cm.

9. Ciri morfologi tumbuhan pucuk merah
Syzygium oleana atau Pucuk merah adalah jenis tanaman hias yang tergolong dalam family Myrtaceae ,. Saat ini tanaman ini sedang booming di Indonesia sehingga keberadaannya dapat dijumpai tertanam di pot di tepi-tepi jalan baik didaerah  perkotaan maupun di perkampungan. Tanaman ini dilkenal dengan nama pucuk merah karena tunas daun yang baru tumbuh pada bagian pucuk berwarna merah menyala, warna inilah yang menjadi daya tarik dari tanaman ini,sayangnya warna ini segera pudar  dan berganti dengan warna coklat lalu berubah lagi menjadi warna hijau,
Pada umumnya orang hanya mengenal tumbuhan pucuk merah sebagai tanaman hias atau tanaman peneduh saja, tanpa mengenal bagaimana cara berbiaknya, bentuk bunga maupun buahnya. Oleh karena itu disini akan dibahas tentang morfologinya, taksonominya, cara reproduksinya , maupun cara perawatanya

10. Ciri morfologi bunga sepatu

Bunga sepatu termasuk bangsa malvales, mempunyai ciri khas yaitu terdapatnya ‘columna’, yaitu bagian bunga yang terdiri dari pelekatan bagian bawah tangkai sarinya membentuk badan yang menyelubungi putik dan bagian pangkalnya berlekatan dengan pangkal daun – daun mahkota, sehingga bila mahkota bunga ditarik keseluruhannya akan terlepas dari bunga bersama – sama dengan benang – benang sari dengan meninggalkan kelopak dan bakal buah saja. Bunga sepatu merupakan bunga banci, yaitu pada bunganya terdapat puitk dan benang sari. Bersimetri 1, dan mempunyai 5 buah kelopak utama yang saling berlekatan dan dilengkap dengan daun pelindung / kelopak tambahan sebanyak 6 buah yang tidak saling berlekatan, 5 buah mahkota bunga yang juga tidak berlekatan. Bengan sarinya sangat banyak dan saling berlekatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar