1. Ciri morfologi tumbuhan anggrek
Helaian daun anggrek berdaging berwarna hijau tua.
Permukaan daun dilapisi kutikula (lapisan lilin) yang dapat melindungi dari
serangan hama dan penyakit. Kedudukan daun tersusun secara berjajar
berselingan.
Daun anggrek memiliki ciri khas bertulang daun sejajar. Sedangkan bentuknya
berbeda-beda, ada yang memanjang dan ada yang membulat tergantung pada spesies
. Tipe daun menunjukkan keadaan habitat anggrek. Menurut pertumbuhan daunnya
anggrek digolongkan menjadi dua yaitu :
- Kelompok
Evergren ( tipe daun tetap segar / hijau ), yaitu anggrek yang
helaian-helaian daun nya tidak gugur serentak.
- Kelompok
Decidous ( tipe gugur ) , yaitu semua helaian-helaian daun gugur dan
tanaman mengalami masa istirahat, kemudian diganti tempatnya dengan
munculnya bunga.
Batang dan
daun anggrek mengandung klorofil, hal ini sangat membantunya memaksimalkan
penyerapan sinar matahari untuk fotosintesis dalam habitatnya di hutan yang
minim cahaya. Klorofil pada batang anggrek tidak mudah hilang atau terdegradasi
walaupun daun-daunnya telah gugur, oleh sebab itu anggrek juga memiliki julukan
evergreen.
2. Ciri morfologi tumbuhan bambu
Helaian daun; Helai daun bambu mempunyai
urat daun yang sejajar seperti rumput, dan setiap daun mempunyai tulang daun
utama yang menonjol. Daunnya bisa lebar, tetapi ada juga yang kecil dan sempit
seperti pada Bambusa multiplex dan Thyrsostachys siamensis. Helai daun
dihubungkan dengan pelepah oleh tangkai daun yang mungkin panjang atau pendek.
Pelepah dilengkapi dengan kuping pelepah daun dan juga ligula. Kuping pelepah
daun mungkin besar tetapi bisa juga kecil atau tidak tampak dan pada beberapa
jenis bambu ada yang bercuping besar dan melipat keluar. Pada beberapa jenis
bambu, kuping pelepah daunnya mempunyai bulu kejur panjang, tetapi ada juga
yang gundul. Ligula pada beberapa jenis mungkin panjang tetapi bisa juga kecil
dengan bulu kejur panjang atau tanpa butu kejur. Ligulanya kadang mempunyai
pinggir yang menggerigi tidak teratur, menggerigi, menggergaji atau rata.
3. Ciri
morfologi tumbuhan belimbing
Pohon
belimbing memiliki daun majemuk yang
panjangnya dapat mencapai 50 cm, bunga berwarna
merah muda yang umumnya muncul di ujung dahan. Pohon ini
bercabang banyak dan
dapat tumbuh hingga mencapai 5 m. Tidak seperi tanaman tropis lainnya,
pohon belimbing tidak memerlukan banyak sinar matahari. Penyebaran pohon
belimbing sangat luas, karena benihnya disebarkan oleh lebah.
Buah belimbing berwarna kuning kehijauan. Saat baru
tumbuh, buahnya berwarna hijau. Jika dipotong, buah ini mempunyai penampang
yang berbentuk bintang. Berbiji kecil dan berwarna coklat. Buah ini
renyah saat dimakan, rasanya manis dan sedikit asam. Buah ini mengandung banyak
vitamin C.
Salah satu
jenis dari belimbing, yang disebut belimbing wuluh, sering digunakan untuk bumbu masakan, terutama untuk
memberi rasa asam pada masakan.
Salah satu wilayah yang terkenal akan produksi
belimbing adalah Demak, Jawa Tengah. Belimbing Demak terkenal berukuran besar, warnaya
kuning cerah dan rasanya manis.
4. Ciri morfologi tumbuhan cocor bebek
- Mempunyai batang yang luas dan beruas. Daun cocor bebek memiliki warna hijau muda.
- Daun dari tanaman ini memiliki daging yang tebal dan banyak memiliki kandungan air didalamnya.
- Berkembang biak dengan cara tunas daun atau tunas adventif.
- Pada tepi dan ujung daun daun yang telah tua terdapat tunas, tunas tersebut akan tumbuh menjadi tanaman baru dan tunas itu disebut tunas adventif.
5. Ciri morfologi
tumbuhan jambu
Tumbuhan ini
berbentuk pohon, Batang jelas terlihat, berkayu (lignosus), silindris,
tegak, kulitnya kasar, batang berwarna coklat kehitaman, percabangan simpodial.
Arah tumbuh batang tegak lurus. Arah tumbuh cabang condong keatas dan ada pula
yang mendatar.
6. Ciri morfologi tumbuhan kamboja
7. Ciri
morfologi tumbuhan kayu putih
Daun
tunggal, bentuk lanset, ujung dan pangkal runcing,pada bagian tepi rata,
permukaan berbulu,pertulangan sejajar, warna hijau. Daunnya
agak tebal seperti kulit, bertangkai pendek, letak berseling. Helaian daun
berbentuk jorong atau lanset, dengan panjang 4,5-15 cm, lebar 0,75-4 cm, ujung
dan pangkal daun runcing, tepi rata dan tulang daun hampir sejajar. Permukaan
daun berambut, warna hijau kelabu sampai hijau kecoklatan.
8. Ciri
morfologi tumbuhan nona makan sirih
Nona makan sirih (Clerodendrum
thomsoniae) adalah sejenis tanaman hias
merambat anggota suku Lamiaceae (dulu dimasukkan ke dalam Verbenaceae).
Asalnya dari Afrika barat tropis namun kini tersebar di seluruh penjuru dunia
karena populer sebagai tanaman hias penaung.
Tumbuhan ini adalah liana lemah yang dapat mencapai
panjang 4 meter, dengan daun oval sampai memanjang 8-17 cm. Bunganya tersusun sebagai
cymosa, dengan 8-20 kuntum; kelopak bunga berwarna putih atau ungu pucat,
mahkota bunga berwarna merah, panjang 2 cm.
9. Ciri morfologi tumbuhan pucuk merah
Syzygium
oleana atau Pucuk merah
adalah jenis tanaman hias yang tergolong dalam family Myrtaceae ,. Saat ini
tanaman ini sedang booming di Indonesia sehingga keberadaannya dapat dijumpai
tertanam di pot di tepi-tepi jalan baik didaerah perkotaan maupun di
perkampungan. Tanaman ini dilkenal dengan nama pucuk merah karena tunas daun yang baru
tumbuh pada bagian pucuk berwarna merah menyala, warna inilah yang menjadi daya
tarik dari tanaman ini,sayangnya warna ini segera pudar dan berganti
dengan warna coklat lalu berubah lagi menjadi warna hijau,
Pada umumnya orang hanya mengenal tumbuhan pucuk
merah sebagai tanaman hias atau tanaman peneduh saja, tanpa mengenal bagaimana
cara berbiaknya, bentuk bunga maupun buahnya. Oleh karena itu disini akan
dibahas tentang morfologinya,
taksonominya, cara reproduksinya , maupun cara perawatanya
10. Ciri
morfologi bunga sepatu
Bunga
sepatu termasuk bangsa malvales, mempunyai ciri khas yaitu terdapatnya
‘columna’, yaitu bagian bunga yang terdiri dari pelekatan bagian bawah tangkai
sarinya membentuk badan yang menyelubungi putik dan bagian pangkalnya
berlekatan dengan pangkal daun – daun mahkota, sehingga bila mahkota bunga
ditarik keseluruhannya akan terlepas dari bunga bersama – sama dengan benang –
benang sari dengan meninggalkan kelopak dan bakal buah saja. Bunga sepatu merupakan bunga banci, yaitu pada bunganya
terdapat puitk dan benang sari. Bersimetri 1, dan mempunyai 5 buah kelopak
utama yang saling berlekatan dan dilengkap dengan daun pelindung / kelopak
tambahan sebanyak 6 buah yang tidak saling berlekatan, 5 buah mahkota bunga
yang juga tidak berlekatan. Bengan sarinya sangat banyak dan saling berlekatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar